Thursday, December 13, 2018

SIA a.k.a She is Amazing

I'm fighting a battle
I'm fighting my shadow
Herd fears like they're cattle
I'm fighting a battle, yeah
I'm fighting my ego
Lost youth where did we go wrong
I'm fighting for me though
I'm lighting the long way home

Oh the past it haunted me
Oh the past it wanted me dead
Oh the past tormented me
Oh the past it wanted me dead
Oh the past it haunted me
Oh the past it wanted me dead
Oh the past tormented me
But the battle was lost
'Cause I'm still here

Potongan lagu SIA, "I am still here" rasa-rasanya tepat menutup tahun 2018 yang begitu banyak cobaan, rintangan, derai air mata dalam kesunyian. Sampai untuk bernafas pun, sesak. 
My personal life, my business, my kids, my financial etc. It is hard to breathe... 

Setiap mendengar lagunya di mobil, selalu hening. Sometimes, air mata dan suasana sendu menyelimuti. Terdiam, terbantu karena alat musiknya up beat. Gak kebayang kalo selow-selow pake piano dan biola. Pastinya lebih sadis daripada lagunya too good at goodbye nya sam smith. 


I'm winning the war now
I'm winning it all now
Watch tears while they fall down
I'm winning the war now
I win against ego
Cast light on the shadow's long
I'm winning from ego
I'm lighting the long way home

Sampai pada bait ini, memori-memori lama pun seraya terpanggil kembali. Setelah mengembara dan hinggap di beberapa hati, pada akhirnya selalu kembali padamu. Always comeback to You, sang pemilik hati. 

Never be spoken, always silence, only romance lingers in my head. And the memories wont left behind. Too much years we've been together, but lot more spent years to overcome. And you are always with me. the Unseen, the untouchable, the never-forgotten You. 

And .. I am still here. Standing Still. Fighting my ego, to win the war. 












Friday, November 30, 2018

My December, the moment i was born



I get so god damn lonely and sad and filled with regrets some days. It overwhelms me as I’m sitting on the bus; watching the golden leaves from a window; a sudden burst of realisation in the middle of the night. I can’t help it and I can’t stop it. I’m alone as I’ve always been and sometimes it hurts…. but I’m learning to breathe deep through it and keep walking. I’m learning to make things nice for myself. To comfort my own heart when I wake up sad. To find small bits of friendship in a crowd full of strangers. To find a small moment of joy in a blue sky, in a trip somewhere not so far away, a long walk an early morning in December, or a handwritten letter to an old friend simply saying ”I thought of you. I hope you’re well.”

No one will come and save you. No one will come riding on a white horse and take all your worries away. You have to save yourself, little by little, day by day. Build yourself a home. Take care of your body. Find something to work on. Something that makes you excited, something you want to learn. Get yourself some books and learn them by heart. Get to know the author, where he grew up, what books he read himself. Take yourself out for dinner. Dress up for no one but you and simply feel nice. it’s a lovely feeling, to feel pretty. You don’t need anyone to confirm it.

I get so god damn lonely and sad and filled with regrets some days, but I’m learning to breathe deep through it and keep walking. I’m learning to make things nice for myself. Slowly building myself a home with things I like. Colors that calm me down, a plan to follow when things get dark, a few people I try to treat right, like I always do.

I'm learning.I’m learning to make things nice for myself. I’m learning to save myself.
I’m trying, as I always will.









M I U M O S A

Saturday, November 3, 2018

Surat Cinta untuk Mantan Terindah

Kepadanya, yang telah jauh meninggalkanmu, yang telah menjadi patah hati terbaikmu, yang telah menjadi penyesalan terhebatmu, juga telah bertitel sebagai mantan terindahmu.

Mungkin kamu hanya tak habis pikir, kenapa waktu itu ia memutuskanmu. Kecewa, jelas. Marah, apalagi. Penasaran, tentu saja. Apalagi ketika dia meninggalkanmu tanpa banyak kata-kata. Ternyata, rengekanmu tak berarti banyak untuk menunda kepergiannya. Hanya saja beda dari yang lain, ia pergi dengan begitu senyap dan sopan, meninggalkan kesan yang berbeda di kepala.

Kau sebut dia bajingan...? Silakan. Kau sebut dia kurang ajar...? Hakmu. Kau sebut dia tak berperasaan...? Mulutmu bebas mengatakan apa saja. Tetapi, dia tetap saja orang baik di matamu, tak kurang dan tak lebih. Sikapnya biasa saja dan tak pernah macam-macam padamu. Rasanya, tak ada jejak dosa yang menapak di tubuhmu karena perlakuannya. Tak ada beban moral yang ditinggalkannya semenjak hari kepergian itu datang. Sakit hatimu padanya hanya manifestasi rasa sayang yang mungkin sudah terlanjur dalam, namun seketika saja tercabut paksa. Siapa yang tak tahu rasanya...?

Bila memang ia tak baik, kenapa tidak kamu maafkan saja lalu cari yang terbaik menurut versimu...? Oh tidak, ternyata bayangnya masih saja menaungi kekosongan hatimu. Antara cinta dan benci, hanya ada selaput tipis yang membatasi, kita sepakati saja itu rindu. Semenjak ia berlalu, belum ada lagi tempat baru untuk hatimu mengadu.

Sebut saja pada dirimu, kurang baik apa aku...? Ya, boleh saja. Kurang perhatian apa aku...? Oh, tentu saja. Kurang sayang apa aku...? Seperti katamu, ya. Dan mungkin masih ada sejuta pertanyaan pembelaan diri lain yang tentu saja menjadi hak setiap individu. Seperti yang biasa terjadi, kalau kita semua jatuh miskin, siapa yang kira-kira pertama disalahkan...? Presiden, kan...? Ya, itu hak prerogatif siapa saja.
Bila memang segala penilaian untuknya jadi negatif buatmu, silakan saja. Itu hakmu. Maki-maki saja dalam hatimu, sepuasmu, mungkin sebagian dunia juga harus tahu. Tapi ingat, itu takkan merubahmu untuk jadi lebih baik, sedikitpun. Juga, bagaimana bila dunia ternyata tak peduli dan tak berpihak padamu....? Tinggalah dirimu yang menyesali, hingga akhirnya diam, lalu meratapi apa yang terjadi.

Sudahlah....!!!

Bisa jadi kamu baik, bisa jadi Ia pun baik. Tak ada yang berniat buruk, begitupun tak ada sesuatu yang benar-benar buruk terjadi. Masih melodrama yang biasa terjadi di kalangan remaja, tentu juga tak membuat bumi menjadi kiamat serta-merta. Harimu masih berjalan, esokpun akan menanti. Mentari dan senja pun masih datang berganti-ganti. Koreksilah dirimu, barangkali. Terlalu banyak pembelaan diri, takkan pernah mendewasakan pribadi.

Mungkin semua ini karena memang tidak berimbang saja. Kamu tak mampu mengimbanginya, begitupula Ia padamu. Kamu mungkin mampu membayangkan, bagaimana suatu hubungan yang melaju menuju ke jenjang yang lebih tinggi namun tak menemukan keseimbangan...?

Oleng....

Ya, mungkin begitu. Salah satu dari kalian akan memberatkan yang lain. Frekuensi yang berbeda, yang selama ini terlalu lelah untuk dipaksakan, pun mungkin saja belum menemukan jalan tengah terbaik yang diinginkan. Siapapun akan berkorban, tentu saja, entah kamu ataupun dia untuk saling menemukan jawaban itu. Bersikap mau mengalah itu memang penting, tapi terlalu sering mengalah itu tentu saja menyakitkan...
Mungkin saja ini jalan terbaik. Pengalaman terhebat untuk memperingatkan bahwa menjadi sosok yang apa adanya itu penting, tapi senantiasa menjadi yang terbaik juga utama. Menjadi apa adanya, tetapi tak belajar apa-apa tentu saja sebuah kebodohan. Tentu, secara harfiah, tak ada orang yang benar-benar menerima ‘apa adanya’, bukan....? Cetak birunya, kamu mungkin telah menjadi apa adanya karena anugerah Tuhan yang telah diberikan, tetapi tetap saja kamu harus menjadi yang terbaik dalam versimu sendiri, belajar dan berusaha untuk menambah level kemampuanmu, meraih mimpi dan tergetmu, pun meningkatkan kedewasaan bersikapmu.

Dia baik, kamu pun baik. Hanya saja, kala itu mungkin tak berimbang. Juga, yang dipaksakan tentu tak bagus, maka sejak ini kamu harus mempersiapkan yang terbaik untuk kedatangan orang yang terbaik. Tersenyumlah, lalu mulai perbaiki diri. Suatu saat, kamu harus mampu mengimbangi yang datang nanti....


Sunday, October 28, 2018

Dua Hari Bersama Bunda Anne Avantie

Ditulis dengan gaya penulisan bebas dari hati. Anindya

(sebenarnya sih cuma beberapa jam dalam dua hari, tetapi gak apa-apa ya ditulis 2 hari. Gimmick! Supaya dibaca. Naik Rating. LOL. Enggak sih, bukan masalah jam dan hari, karena setelah itu, “impact” nya beliau berasa seperti selamanya).

Semua yang hadir di gelaran Budaya Bunda (panggilan hormat untuk Anne Avantie) di Jakarta Fashion Week 2019 “Badai Pasti Berlalu. Duka Lombok, Duka Palu dan Donggala adalah Duka Kita Semua” atau yang baca publikasinya lewat semua media, sepakat bahwa gelaran budaya(saya sebut gelaran budaya lho, bukan Fashion Show. Karena yang saya saksikan sungguh morethan a fashion show) spektakuler, pecah, amazing, awesome.

Dalam dua kesempatan, Miumosa membuat koleksi sepatu tinggi wanita dengan tema tenun dengan menggandeng kolaborasi dua desainer. Yang pertama adalah tenun Lombok dan yang terbaru adalah tenun kontemporer dari bumi Khatulistiwa, Kalimantan Timur. Setelah melihat langsung begitu totalnya gelaran Bunda itu disuguhkan dan hamparan tenun-tenun luar biasa etniknya membalut tubuh para model, serasa menampar saya. “Koleksi ku jauh dari apapun, Terima Kasih Allah saya diberi kesempatan berada di sini, saya harus lebih tekun dan total dalam membuat yang lebih baik lagi”, tekad dalam hati.

Di hari berikutnya, saya slot kan waktu untuk hadir di talkshow-nya, terbuka untuk umum. Kamu tahu, dalam banyak kesempatan saya menimba ilmu dan wawasan untuk mengembangkan dan memajukan usaha saya, di banyak tempat, pihak, organisasi, barangkali, di acara ini saya mendapatkan sebuah pengertian “personal branding” yang integrated dan menyentuh hati. Well, setidaknya bagi saya.

Karena keberhasilan sesuatu adalah, setelah keluar dari forum tertentu, mampu menghadirkan perspektif baru, pandangan baru, mindset baru, semangat baru, inovasi baru dsb dsb yang akan berguna bagi kita dimasa yang akan datang. Sepakat???

Beberapa pesan bunda yang perlu direnungkan adalah:

  1. Positive minds comes from positive peoples. Be as positive as you are and make impact. Be Bold. Dont hiding. Be Popular 
  2. Be focus, disregards your fearful thoughts. Keep on moving with your authentic things, style, minds, creations etc. But keep your origin, timeless. 
  3. The most important (for me, as an entrepreneur and life-fighter, a survivor) is to understand that ups and downs in life is so common, even when you are popular. Don’t overthingking. Tidak ada selamanya di atas, gak selamanya di bawah. Ada kalanya kamu punya uang, ada kalanya gak punya. Ada kalanya kamu menang, ada kalanya kamu kalah, dst dst. Yang terpenting adalah, buatlah perencanaan dengan baik. Bahkan jika saat usaha kamu susah, brand kamu turun, kamu harus mempersiapkan “tangga turun” itu dengan baik. Amazing! 


Sehat terus dan terus menginspirasi Bunda.

Tuesday, March 14, 2017

I said welcome back to citizen writings

Since Facebook going more commercials, when twitting is not enough space to share, and thought that, Path and Instagram is too fancy (i don't belong to it). So, i decided to comeback to writing habit.

I love seeing people, watch their habits, their gesture, their point of view, their madness, seems no one is similar. Here, I will share each moment's left, the lessons that inspiring me to understand the big picture named "WORLD".